Ada banyak teknik pengambilan gambar dalam fotografi yang bisa kamu gunakan untuk menghasilkan foto-foto keren. Salah satunya adalah teknik freezing photography, teknik yang digunakan untuk “membekukan” objek yang akan dipotret.
Jika kamu sudah lama berkecimpung di dunia fotografi, mungkin sudah tidak asing dengan teknik yang satu ini. Akan tetapi, apakah kamu yakin jika saat ini sudah benar-benar memahami teknik tersebut? Tidak perlu berlama-lama lagi, langsung saja berikut ini sedikit informasi mengenai freezing photography.
Definisi dari Teknik Freezing Photography
Sesuai dengan sebutannya, teknik foto freezing merupakan teknik dalam fotografi yang memungkinkan kamu untuk memotret objek yang gerakannya cepat. Saat objek berhasil difoto, maka seolah-olah objek tersebut sedang berhenti alias “membeku”.
Untuk bisa menghasilkan sebuah foto yang keren dari objek yang bergerak secara cepat, sudah pasti kamu membutuhkan teknik khusus, yakni freezing. Jika tidak, tentu saja hasil fotonya tidak akan bagus, misalnya saja seperti buram atau blur.
Jika dilihat dari cara untuk melakukannya, teknik yang satu ini dapat digunakan untuk memotret berbagai macam objek. Terutama untuk objek yang bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti hewan berlari, mobil melaju kencang, rintik hujan, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, teknik freezing ini kerap digunakan dalam pembuatan iklan makanan atau minuman. Dengan teknik ini, maka akan menghasilkan foto produk yang terlihat sangat dramatis, sehingga mampu menarik minat dari para konsumen.
Pengaturan Kamera untuk Teknik Foto Freezing
Untuk bisa menghasilkan foto bagus dengan teknik freezing photography, tentunya kamu perlu mengatur settingan kamera. Pertama ada shutter speed, yang perlu atur dalam posisi yang cepat atau tinggi. Nah, tingkat kecepatan dari shutter speed ini bisa kamu sesuaikan dengan kecepatan gerakan objek.
Selain shutter speed, ISO kamera juga menjadi komponen yang perlu kamu otak-atik. Pengaturan ISO sendiri juga harus disesuaikan dengan tingkat kecerahan di dalam ruangan yang digunakan. Semakin gelap ruangan yang digunakan, maka ISO pada kamu harus kamu atur semakin tinggi.
Kemudian untuk aspek yang berikutnya ada aperture, atau banyak orang yang menyebutnya sebagai bukaan diafragma. Fungsi utama dari komponen ini adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk. Sehingga semakin lebar bukaan aperture, maka cahaya yang masuk akan semakin banyak.
Tips-tips Saat Melakukan Freezing Photography
Tidak hanya sekadar mengatur kamera saja, namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan hasil foto freezing. Lalu apa saja itu, simak beberapa tips berikut agar kamu bisa menghasilkan foto freezing yang bagus.
1. Perhatikan posisi subjek
Kamu bisa mulai menjepret ketika subjek berada di posisi paling dekat dengan kamera. Jika kamu kesulitan menunggu momentum, maka bisa coba mengikuti subjek untuk mendapat posisi yang tepat.
2. Gunakan tripod
Berkaitan dengan kecepatan saat mengambil gambar, tentu saja stabilitas kamera sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk membantu agar kamera tetap stabil, gunakan alat bantu seperti halnya tripod.
3. Memastikan pencahayaan cukup
Pencahayaan merupakan aspek penting yang tidak bisa dilupakan dalam fotografi. Foto yang dihasilkan akan semakin bagus jika cahaya yang diperlukan cukup.
4. Terus mencoba dan berlatih
Nah, ini adalah poin yang sangat penting bagi kamu yang masih belajar untuk melakukan teknik freezing. Tidak perlu takut gagal, kamu harus terus mencoba dan berlatih hingga bisa menguasai teknik tersebut.
Bisa dibilang jika teknik freezing photography ini adalah teknik yang cukup sulit untuk dikuasai. Ya, kamu harus berhadapan dengan kecepatan, sehingga latihan yang keras benar-benar diperlukan. Namun jika sudah menguasainya, dijamin kamu akan benar-benar merasa puas.