Di era digital ini, fotografi menjadi suatu hal biasa, bahkan lumrah. Sebab hampir semua orang bisa melakukan kegiatan ini, baik itu untuk hobi, pekerjaan, atau hanya sebatas selfie. Untuk memperoleh hasil foto yang bagus, Anda wajib tahu teknik fotografi.
Tidak hanya itu saja, ada hal penting yang sebaiknya Anda pahami, seperti teknik dasar fotografi, teknik pegang kamera, teknik menentukan fokus kamera, hingga teknik HDR dan high speed.
Macam-macam Teknik Dasar Fotografi Profesional
Untuk bisa menjadi profesional photographer, Anda harus memahami beberapa teknik pemotretan beserta genre fotografi. Teknik dasar dalam fotografi sendiri ada banyak, berikut beberapa jenisnya:
1. Exposure
Memahami exposure merupakan teknik yang paling mendasar dalam dunia fotografi, karena exposure / pencahayaan sangat berpengaruh terhadap foto yang dihasilkan.
Agar foto yang dihasilkan tidak terlalu gelap (Under Exposure) atau terlalu terang (Over Exposure).
2. Segitiga Exposure
Setelah memahami apa itu exposure, maka teknik selanjutnya adalah mengatur tiga elemen dasar exposure atau sering disebut dengan segitiga exposure.
Sehingga seorang fotografer dapat menentukannya secara tepat ketika memotret dalam keadaan gelap (low light) maupun terang (high light).
3. Komposisi Foto
Istilah komposisi dalam fotografi adalah susunan gambar yang masuk kedalam frame (batasan ruang). Dengan cara memasukkan dan menyusun elemen penting kedalam sebuah foto.
Seorang fotografer harus mampu menyusun komposisi secara tepat, menurut sense of art yang dimilikinya. Bertujuan dalam membangun mood penonton serta menghasilkan foto lebih dramatis.
Teknik ini sangat penting, karena dengan komposisi foto yang kurang tepat akan susah untuk diperbaiki meskipun diedit menggunakan photo editor terbaik sekalipun.
4. Depth of Field / DoF
Tujuan dari teknik Depth of Field atau kedalaman ruang adalah menghasilkan variasi ketajaman / fokus pada foto melalui rentang jarak yang dimiliki oleh objek. Dan faktor yang paling mentukan kedalaman ruang itu sendiri adalah diafragma pada lensa yang digunakan.
Meskipun demikian, seorang fotografer harus dapat memahami konsep ini secara mendalam. Agar dapat menentukan fokus hanya pada satu objek saja (foto bokeh) atau fokus secara merata (landscape).
5. RAW Processing
RAW processing adalah teknik pengambilan foto mentah tanpa harus melakukan proses kompres. Gambar yang dihasilkan dari teknik ini adalah sebuah variabel, di mana Anda tidak perlu melewati proses pengolahan.
Supaya mendapatkan hasil foto yang maksimal, Anda perlu memakai software fotografi (untuk mengolah dan mengedit gambar).
6. High-Key Photography
High-key photography merupakan teknik mengambil gambar yang dilakukan pada objek perempuan atau anak-anak untuk memperlihatkan kecantikan kulit mereka yang lembut.
Teknik ini sangat membutuhkan settingan cahaya dan intensitas cahaya yang bagus. Teknik ini juga mewajibkan Anda untuk sebisa mungkin menghilangkan bayangan pada objek.
7. Long Exposure Photography
Long exposure photography yaitu sebuah teknik dasar fotografi yang cocok digunakan untuk mengambil foto seperti objek air terjun, pemandangan alam, ombak di pantai, pepohonan dan lain sebagainya.
Teknik ini menggabungkan objek bergerak dan diam memakai shutter speed, supaya mendapat efek bergerak.
Cara mengambil foto dengan teknik ini adalah dengan mengatur eksposure serta membuka jendela rona sekitar 30 detik, untuk membuat objek bergerak secara halus.
8. Flash Photography
Kalau teknik ini membantu Anda untuk memberikan pencahayaan yang bagus dan bisa memberikan fokus yang diinginkan. Teknik ini sangat cocok digunakan untuk berbagai objek. Dengan memberi filter warna pada depan flash, gambar yang dihasilkan akan memperoleh karakter warna yang berbeda.
9. Panoramic Photography
Panoramic photography adalah teknik pengambilan foto dengan objek panorama alam atau pemandangan. Dengan teknik ini, Anda bisa menyatukan beberapa gambar menjadi satu foto.
Teknik fotografi ini juga bisa digunakan dengan memakai kamera smartphone. Jika Anda memakai kamera ponsel, sangat dianjurkan memakai bantuan tripod terbaik, supaya hasilnya tidak goyang dan foto menjadi lebih stabil.
10. Zooming
Teknik fotografi selanjutnya yaitu zooming. Teknik ini digunakan untuk membuat sebuah objek menjadi tampak lebih jelas, sedangkan latar belakangnya menjadi tampak kabur (blur). Dengan kata lain, tujuan teknik ini agar objek utama tampak lebih jelas dan terlihat mencolok.
Untuk menggunakan teknik zooming, biasanya para fotografer menggunakan kecepatan shutter speed tidak lebih dari 1/30 detik. Kecepatan tersebut dipilih agar hasil foto dapat memiliki kesan gerak.
11. Freezing
Teknik Freezing Motion adalah teknik memotret agar menghasilkan efek beku (menghentikan objek / benda bergerak). Biasanya teknik ini digunakan untuk pengambilan foto pada benda yang bergerak dengan kecepatan cukup tinggi. Seperti namanya, hasil dari teknik ini dibuat seolah gerakan dari objek membeku dan tampak lebih tajam.
12. Siluet
Teknik Siluet adalah menampilkan gambar adegan objek dalam bentuk padat dalam satu warna (biasanya hitam) sehingga objek terkesan lebih berkarakter.
Mungkin teknik siluet adalah teknik fotografi yang dapat dilakukan dengan mudah oleh para pemula sekalipun. Teknik ini dapat disebut dengan teknik bayangan, karena foto yang dihasilkan hanya akan menampakan bayangan dari objek utama saja.
13. Field of View
Field Of View (FOV) adalah teknik fotografi yang melihat sebuah objek dari ukuran jarak lensa ke objek tersebut. Teknik field of view sendiri memiliki beberapa jenis pengambilan gambar, seperti extreme close up, head shot, medium close up, medium shot, head shot, dan lain sebagainya.
14. Sudut Pengambilan Gambar
Teknik sudut pengambilan gambar adalah suatu teknik yang dipakai ketika melakukan pengambilan gambar dengan berfokus pada sudut pandang atau posisi kamera terhadap objek utama yang akan dibidik.
Biasanya para fotografer profesional memiliki 3 sudut pandang pengambilan gambar favoritnya, yaitu bird eye, eye level, dan frog eye. Ketiga sudut pandang tersebut dinilai dapat menghasilkan sebuah foto yang tampak indah ketika dilihat.
15. Bulb Photography
Bulb adalah teknik fotografi yang dilakukan dengan cara komponen speed shutter nya diatur sesuai waktu yang Anda inginkan. Teknik ini dilakukan dengan menahan tombol shutter lebih lama, biasanya menggunakan bantuan kabel release dan tripod.
16. Macro Photography
Salah satu teknik yang dapat membuat sebuah hasil foto cantik dan mengagumkan yaitu teknik macro. Teknik macro sendiri adalah pengambilan gambar dengan memotret objek pada jarak yang sangat dekat, sehingga objek utama tampak terlihat lebih besar dan lebih jelas.
Biasanya teknik macro digunakan untuk memotret objek yang ukurannya cukup kecil, seperti memotret hewan kecil, tumbuhan, dan sebagainya. Dengan memotret menggunakan teknik macro, Anda dapat menghasilkan foto yang tampak lebih detail.
17. Panning
Teknik panning sendiri mungkin hampir mirip dengan teknik freezing, karena dapat digunakan untuk memotret objek yang sedang bergerak. Panning memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil foto yang lebih tajam dan objek yang sedang diam tampak terlihat kabur.
Anda dapat menghasilkan foto yang lebih maksimal menggunakan teknik panning dengan cara memotret objek dengan speed yang rendah. Shutter speed yang rendah akan berpengaruh kepada objek yang bergerak agar hasil fotonya tampak lebih tajam.
Teknik Memegang Kamera
Bagi seorang pemula mungkin banyak yang belum tahu cara memegang kamera yang benar, untuk itulah kami akan memberikan tutorialnya di bawah ini:
- Pertama, siku menekan tubuh. Jaga kamera dekat dengan tubuh Anda pada saat memotret.
- Kemudian membuat tumpuan pada lengan kiri.
- Untuk tumpuan kedua siku, silahkan tekuk siku mendekat ke sisi tubuh Anda.
- Setelah itu pasang kuda-kuda dengan melebarkan kaki untuk menambah kestabilan tubuh Anda.
- Lalu gunakan tumpuan kaki pada saat memotret untuk posisi jongkok maupun rendah.Andajuga bisa menggunakan benda di sekitar untuk menambah kestabilan, misalnya tembok atau tiang untuk bersandar.
- Anda bisa bertiarap untuk memegang kamera. Kalau posisi ini, pastikan Anda tidak menutupi lensa atau flash kamera.
Teknik Menentukan Fokus
Ada beberapa teknik yang bisa Anda gunakan untuk menentukan fokus pada kamera, seperti:
1. One Shot AF/Single Area AF (AF-S)
Di kamera Canon Anda akan menjumpai One Shot AF, sementara pada Nikon akan menjumpai Single Area AF. Dengan mode AF berarti Anda disuruh menentukan satu titik fokus, kemudian kamera akan mencari kontras pada titik itu.
Ketika Anda memencet tombol shutter setengah, maka kamera akan mengeluarkan bunyi “beep” serta mengunci fokus di titik tersebut. Namun pada saat Anda berpindah objek, dan tetap menekan shutter setengah, maka fokus tidak akan pindah secara otomatis.
Jadi, mode Auto Focus sangat cocok digunakan untuk mengambil foto dengan objek diam. Misalnya landscape, makanan dan lain sebagainya. Ketika berada di mode ini, Anda juga tidak bisa menekan shutter secara penuh, sebelum kamera mengunci fokus.
2. AI Servo AF/Continuous AF (AF-C)
Jika Anda memakai kamera Nikon maka akan menjumpai AF-C. Sedangkan pada kamera Canon, mode ini bernama AI Servo AF. Kedua nama mode ini diperuntukkan mengambil foto dengan objek bergerak,seperti orang jalan, hewan bergerak, dan lain sebagainya.
Mode fokus ini memang diperuntukkan untuk objek bergerak. Jadi walaupun objek yang Anda akan difoto bergerak, tidak akan masalah sebab foto yang dihasilkan tetap tajam, karena titik fokusnya akan terus melacak posisi objek.
Pada saat objek bergerak cepat, maka kamera bisa fokus dengan tepat juga. Sehingga, hasil foto dengan background yang berkabut terarah atau blur. Kalau semakin canggih kameranya, maka akan semakin akurat juga trackingnya.
3. AI Focus/Automatic AF (AF-A)
Pada mode ini, kamera akan memilih fokus apa saja yang dipakai pada suatu objek. Penentuannya sesuai pergerakan objek yang tertangkap oleh sensor.
Kamera akan mengganti fokus dari single ke continuous atau sebaliknya secara otomatis dan sesuai keadaan objek yang akan dijepret.
Bagi fotografer pemula, teknik fotografi dengan mode ini sangat membantu sekali. Karena tidak perlu merubah-ubah mode fokus. Hanya saja, tidak semua kamera DSLR mempunyai mode ini.
4. Manual Focus/MF
Bagi fotografer yang hendak menentukan fokusnya sendiri bisa memakai mode manual focus atau focusing ring pada lensa. Mode ini membutuhkan kombinasi tangan yang menentukan fokus dan mata untuk melihatnya.
Kalau yang belum terbiasa, tentu sedikit kesulitan memakai mode ini. Tapi meski begitu, Anda bisa latihan menggunakan mode ini sebagai teknik fotografi.
Teknik HDR
HDR / High dynamic range adalah rangkaian teknik fotografi untuk mereproduksi sebuah jangkauan pencahayaan dinamis yang lebih besar dari kebanyakan teknik lain. Untuk melakukannya, terdapat beberapa panduan.
1. Dengan Bracketing
Bracketing adalah teknik mengambil gambar pada objek yang sama dengan settingan exposure yang berbeda.
Fitur ini pasti ada di setiap kamera DSLR. Untuk beberapa kamera tinggal menekan tombolnya yang bersimbol BKT. Setelah itu atur command dial hingga layar menunjukkan 3F yang berarti kamera akan mengambil 3 foto sekali bracketing.
Setelah objek dipotret dengan teknik ini, kemudian dimasukkan ke dalam software HDR. Atau bisa juga di kombinasikan sendiri oleh kamera yang mempunyai fasilitas multiple exposure (ME).
ME sendiri di aktifkan terlebih dahulu, kemudian ambil gambar dengan EV yang berbeda. Secara otomatis kamera akan memadukan ketiga foto itu.
2. Tanpa Bracketing
Apabila teknik fotografi di atas sulit, Anda sudah bisa menjadikan foto ke HDR. Walaupun hasilnya tidak sebagus dengan teknik bracketing.
Caranya adalah memakai software HDR yakni Dynamic Photo HDR. Software ini bisa diunduh secara gratis. Biasanya foto yang di HDR akan lebih terlihat hidup, warna dan detailnya juga terlihat hidup.
Teknik High Speed
Teknik High Speed dalam fotografi adalah teknik memotret mengunakan kecepatan tinggi, misalnya speed 1/250s keatas. Mengatur shutter speed semakin tinggi maka semakin banyak cahaya yang di butuhkan, oleh karena itu teknik ini sangat membutuhkan banyak cahaya.
Untuk melakukan teknik ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan, seperti:
1. Dengan Flash
Anda harus mengaktifkan flash dan menutup shutter pada saat memotret objek. Dan harus dilakukan pada ruangan gelap, karena untuk menghindari over exposure.
Ada tiga komponen dasar untuk melakukan teknik high speed photography seperti kamera, flash, dan fotografer timer dengan sensor.
2. Dengan Shutter
Kalau teknik ini harus dilakukan pada ruangan terbuka, Sehingga objek dan latar belakang bisa sepenuhnya diterangi. Sebab teknik ini dipakai untuk membekukan gerakan objek, dan memberi kecepatan terbatas.
Bagi Anda yang masih pemula dan belajar fotografi secara otodidak, teknik fotografi di atas bisa Anda terapkan. Anda dapat bereksperimen dengan beberapa teknik di atas untuk menghasilkan foto yang bagus.