Seorang desainer grafis harus memahami perbedaan RGB dan CMYK agar bisa menyelaraskan desainnya dalam perangkat dan ketika dicetak. Kesalahan dalam hal pewarnaan memang berpengaruh terhadap output yang telah tercetak sehingga hasilnya tidak maksimal. Hal tersebut bisa dengan mudah dihindari apabila desainer memahami konsep pewarnaan RGB maupun CMYK.
Jadi desain yang terlihat menarik di layar perangkat menjadi tidak berguna jika sang desainer memiliki pengetahuan yang lemah soal pencetakan atau produksi. Imbasnya gambar desain yang dicetak tidak akan sesuai dengan permintaan klien. Karena itu, di bawah ini bisa disimak beberapa hal mengenai RGB dan CMYK serta perbedaan satu dengan lainnya.
Pengertian RGB dan Penerapannya
Mode warana RGB (Red, Green, Blue) adalah mode warna yang yang terdiri dari tiga warna utama yaitu Red (merah), Green (hijau) dan Blue (biru). Tiga warna ini apabila dikombinasikan akan menghasilkan warna yang lain semisal kuning dan ungu. Jika ditumpuk dengan intensitas yang pas, RGB bisa menghasilkan warna putih tepat di tengah-tengah perpaduan tiga warna tersebut.
Mode warna RGB memiliki fungsi yang utama, yaitu untuk menampilkan pencahayaan pada perangkat elektronik, misalnya saja di komputer, laptop, smartphone hingga televisi. Jadi bisa Anda simpulkan sendiri, warna yang dihasilkan oleh alat elektronik tersebut selalu terang dan cerah. Hal ini karena setelan awalnya untuk pewarnaan monitor LCD dan bukan untuk dicetak.
Namun begitu, kualitas mode warna RGB juga dipengaruhi oleh perangkatnya, jadi satu perangkat dengan perangkat lainnya bisa menghasilkan kualitas mode warna RGB yang berbeda. Jadi jika perangkat memiliki peranti keras atau lunak yang oke, kualitas warna RGB juga akan maksimal. Begitu juga sebaliknya, jika peranti pada perangkat tidak terlalu bagus maka warna RGB akan ikut jelek.
Mode warna RGB ini sering digunakan untuk berbagai perangkat semisal kamera, televisi, scanner, komputer hingga kamera digital karena memiliki berbagai kelebihan. Salah satunya adalah kemudahannya untuk disalin untuk kemudian dipindah ke perangkat lain tanpa harus dilakukan konversi.
Ini yang menjadi alasan mengapa desainer grafis bisa menggunakan berbagai perangkat tanpa takut terjadi downgrade warna pada desainnya. Namun karena RGB hanya berlaku untuk layar monitor/LCD, maka desainer harus melakukan perubahan jika ingin mencetaknya di printer. Agar warna sesuai dengan setelan layar, maka desainer bisa menggunakan model warna CMYK.
Penerapan Mode RGB
- Tabung sinar katode (CRT)
- Penampil kristal cair (LCD)
- Plasma
- Organic Light Emitting Diode (OLED) ada pada TV maupu beberapa smartphone.
Baca Juga: 5 Cara Mendapatkan Akurasi Warna Foto dengan Tepat
Pengertian CMYK dan Penerapannya
Mode warna CMYK adalah kependekan dari Cyan, Magenta, Yellow dan Black, yang mana sering menjadi sebutan bagi warna proses atau empat warna. CMYK juga sering disebut sebagai hasil dari percampuran pigmen yang biasa digunakan dalam percetakan. Perpaduan empat warna tersebut jika dilebur dengan takaran tertentu akan menghasilkan cetakan yang maksimal/sesuai desain mentah.
CMYK adalah mode pewarnaan yang dibentuk dengan mengurangi gelombang cahaya (subtraktif), karena empat warna di atas bisa mengurangi intensitas kecerahan dari warna putih. Sistem CMYK ini sering diadaptasi oleh printer kelas bawah karena terbukti hemat tinta. Ya, untuk menghemat pembelian tinta, maka dibuat lah warna hitam khusus dari kombinasi cyan, magenta dan kuning.
Mode CMYK harus dipilih ketika Anda akan mencetak hasil desain agar pewarnaannya sama dengan desain mentah yang terlihat di layar komputer. Jadi jangan lupa untuk menggunakan mode ini ketika Anda ingin mencetak desain dalam banner, offset dan lain sebagainya. Ini karena perpaduan CMYK bisa menghasilkan pewarnaan yang pas sesuai keinginan klien.
Baca Juga: 5 Tips Desain Pamflet yang Wajib Diketahui Pemula
Perbedaan RGB dan CMYK
RGB dan CMYK adalah mode warna untuk perencanaan maupun penerapan berbeda serta memiliki berbagai karakter warna berbeda pula. jika mode RGB diciptakan sebagai mode warna dalam perangkat digital misal layar hp ataupun lcd desktop, maka CMYK diciptakan sebagai mode pewarnaan dalam media output misal percetakan maupun mesin cetak offset.
Perlu Anda ketahui juga, dunia fotografi dalam hal mode warna default adalah menggunakan warna RGB. Untuk mempermudah dalam mengenali perbedaan RGB dan CMYK dengan mudah, lihat tabel di bawah ini:
Mode Warna RGB | Mode Warna CMYK |
RGB digunakan untuk warna monitor | CMYK digunakan untuk warna printer |
RGB digunakan sebagai model pewarnaan saat mendesain di layar monitor | CMYK digunakan sebagai mode warna pada desain yang sudah siap dicetak dalam media semisal banner atau offset |
Kombinasi tiga warna dalam model warna RGB akan menghasilkan warna putih | Kombinasi empat warna dalam model CMYK dengan takaran yang pas akan menghasilkan warna hitam |
RGB merupakan warna utama yang sering digunakan pada layar perangkat elektronik semisal TV, komputer, kamera dst | CMYK adalah empat warna utama yang paling ekonomis dan sering digunakan di berbagai model printer |
RGB adalah model pewarnaan additif | CMYK adalah model pewarnaan subtraktif |
Cara Merubah Setelan RGB Menjadi CMYK di Berbagai Perangkat
Saat desain sudah siap naik cetak, maka Anda harus meng-konversi mode warna RGB menjadi CMYK terlebih dahulu. Karena jika tidak, maka desain akan mengalami kualitas warna alias redup dan tidak secerah saat masih terlihat di layar. Karna itu, sebelum mencetaknya, pastikan terlebih dahulu untuk membuatnya dalam model warna CMYK.
Kabar baiknya, software populer untuk mendesain sudah menyediakan dua warna tersebut untuk kebutuhan desain web/grafis maupun cetak sesuai keinginan pengguna. Berikut bisa Anda simak cara-cara mengonversi model warna RGB menjadi CMYK :
1. Adobe Photoshop
- Pertama jalankan Adobe Photoshop
- Selanjutnya klik menu “Image” di bagian atas
- Kemudian klik “Mode”
- Terakhir silakan pilih “CMYK Color”
2. Adobe Illustrator
- Pertama buka software Adobe Illustrator
- Selanjutnya klik “File”
- Pilih “Document Color Mode”
- Sekarang pilih “CMYK Color”
3. CorelDraw
- Jalankan software CorelDraw
- Selanjutnya pilih objek dalam gambar yang ingin dikonversi pewarnaannya
- Klik “Fill Tool” lalu klik “Fill Color Dialog”
- Terkahir pilih warna “CMYK Color”
Ketika mengedit hasil fotografi Anda bisa memilih warna yang tersedia pada color palletes pada CorelDRAW, atau bisa juga dengan mengisi kode warna tertentu pada Hex Value misalkan #FF0000 untuk warna merah. dan #FFFF00 untuk warna kuning.
bisa juga dengan meng input angka pada Triplet RGB dengan meng input nilai angka pada kolom. Triplet RGB adalah kolom input angka untuk mempresentasi warna dari angka tersebut.
Seseorang yang niat bekerja dalam dunia desain dan percetakan digital harus memahami perbedaan RGB dan CMYK. Memahami dua model pewarnaan tersebut sangat vital agar tidak terjadi kesalahan antara desain di layar dan saat sudah dicetak. Intinya, Anda bisa menggunakan model pewarnaan RGB untuk desain web/grafis dan model pewarnaan CMYK saat ingin mencetaknya di banner atau offset.