Ketika akan memotret menggunakan kamera DSLR atau kamera Mirrorless, pasti akan kita temui beberapa informasi yang muncul pada viewfinder ataupun pada LCD (pada saat live view). salah satunya adalah Metering Mode.
Bagi fotografer profesional metering mode merupakan acuan dasar ketika memotret. maka memahami mode metering, akan sangat bermanfaat bagi Anda yang belum mengerti. apa itu fitur Metering Mode pada kamera.
Apa itu Mode Metering?
Mode metering adalah proses kamera dalam menentukan kecepatan shutter speed, aperture dan ISO secara tepat berdasarkan intensitas cahaya.
Tahukah Anda jika kamera fotografi jaman dulu tidak dilengkapi dengan light meter. Seorang fotografer, harus mengukur intensitas cahaya menggunakan perangkat light meter secara eksternal.
Karena masih menggunakan media klise sebagai hasil penyimpanan foto, maka fotografer tidak dapat melihat hasil foto secara langsung. Itulah alasan fotografer jaman dulu sangat tergantung pada perangkat light meter tersebut.
Saat ini perangkat light meter / TTL (throught the lens), telah tertanam secara internal pada kamera DSLR. Fitur internal yang mengukur intensitas pantulan cahaya dari objek, dapat diukur secara teintegrasi melalui lensa.
Proses light meter / exposure meter dapat dilihat pada saat Mode Manual. Akan terlihat dalam viewfinder / ruang bidik. pada beberapa kamera yang memiliki fitur live view, light meter akan terlihat pada layar LCD.
Tampilan light meter / exposue meter akan terlihat berbeda tergantung pada jenis kamera, tampilan pada beberapa kamera terdapat angka, ada pula yang hanya berupa rules.
Namun pada umumnya terdapat simbol (-) di sebelah kiri dan simbol (+) disebelah kanan parameter. dan posisi parameter berada tepat di tengah, menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang masuk dalam frame sudah tepat untuk pengaturan segitiga exposure saat ini.
Penjelasannya seperti pada contoh dibawah ini:
- Ketika kamera mengarah ke area terang maka light meter akan bergeser ke kanan (+), menunjukkan bahwa terlalu banyak cahaya (over exposure) untuk pengaturan saat ini.
- Ketika kamera mengarah ke area gelap maka light meter akan bergeser ke kiri (-), yang menunjukkan kurangnya cahaya (under exposure) untuk pengaturan saat ini.
Kemudian yang perlu Anda lakukan agar cahaya dapat seimbang. adalah dengan meningkatkan atau menurunkan shutter speed, hinga parameter menunjukkan angka “0” / tepat berada ditengah.
Selain Mode Manual, light meter juga dapat diterapkan pada mode Apertur Priority, Shutter Priority, dan Program Mode. Secara otomatis, kamera menyesuaikan pengaturan berdasarkan apa yang dibaca dari light meter.
4 Mode Metering yang Umum Pada Kamera
Meskipun light meter berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya, pada kenyataan fotografer tidak selalu membutuhkan metode pengukuran yang sama. Itulah kenapa mode metering dibagi menjadi beberapa mode, yang umum pada kamera antara lain:
- Matrix Metering pada Nikon, Evaluative Metering pada Canon
- Center-weighted Metering
- Partial Metering hanya terdapat pada kamera Canon
- Spot Metering
Simbol pada Setiap Mode:
Ketika memotret area pemandangan yang sama, dengan memilih mode metering berbeda. Maka akan mendapatkan hasil foto dengan tingkat kecerahan berbeda pula. Berikut penjelasannya:
1. Matriks / Evaluative Metering
Matrix Metering (Nikon) dan Evaluative Metering (Canon) adalah mode metering standar yang umum bagi kamera.
Cara kerjanya dengan mengukur seluruh cahaya yang tertangkap pada ruang bidik / viewfinder.
Mengevaluasi cahaya terang dan gelap pada tiap area kemudian membaginya secara merata pada seluruh frame.
Faktor penentu pada mode ini adalah pada titik fokus kamera yang ditetapkan, meski warna, jarak, subjek dan beberapa aspek lain juga ikut mempengaruhi hasil exposure.
Bagi pemula sangat disarankan menggunakan mode ini. Karena biasanya mode ini cukup optimal dalam menentukan eksposur, Terutama pada area dengan intensitas cahaya yang merata.
2. Centre Weighted Metering
Centre Weghted Metering mengukur cahaya di area tengah frame dan sekelilingnya, tetapi tidak terlalu mengabaikan area sudut frame.
Gunakan mode ini jika ingin memprioritaskan area tengah frame, contoh ketika Anda mencoba memotret pada posisi backlight / subyek membelakangi matahari.
Mode ini akan sangat berguna dalam menentukan exposure yang tepat, pada subyek yang berada ditengah frame. Meskipun akan sedikit over exposure pada bagian pinggir.
Dibandingkan dengan Matrix Metering / Evaluative Metering. Center-Weighted Metering tidak menitik beratkan titik fokus yang Anda pilih, dan hanya mengevaluasi area tengah frame.
Mengukur seluruh frame dengan mode ini, akan mendapatkan exposure yang tidak selalu maksimal seperti yg diharapkan.
3. Spot Metering
Spot Metering hanya mengevaluasi cahaya pada area titik fokus saja, dan mengabaikan sekelilingnya.
Karena hanya mengevaluasi area titik fokus yang ditentukan, maka disarankan menggunakan mode ini untuk fotografi dengan obyek kecil.
kemudian Anda hanya perlu mengatur angle kamera dengan tepat, ke dalam background dengan pencahayaan gelap atau terang.
Maka akan menghasilkan exposure dengan tepat pada bagian obyek tersebut, walaupun posisi obyek berada pada sudut frame.
Misalnya jika Anda memotret dengan posisi backlight / subyek membelakangi matahari, tetapi subyek hanya berukuran kecil pada frame. Maka direkomendasikan memilih spot metering.
Memaksa Matrix Mode / Centre Weighted Mode hanya akan menghasilkan efek siluet jika situasinya demikian, karena akan mengevaluasi area yang lebih lebar dibanding spot metering.
Contoh lainnya adalah ketika memotret bulan pada saat malam hari.
Karena bulan hanya menempati sebagian kecil frame dan langit di sekitarnya sangat gelap, maka dengan leluasa Anda hanya fokus terhadap intensitas cahaya dari bulan.
4. Partial Metering
Partial Metering hanya terdapat pada kamera Canon dan cara kerjanya mirip dengan spot metering.
Hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada cakupan area, partial metering mencakup sekitar 8% area pada frame, sedangkan spot metering hanya mencakup 3.5% dari frame.
Cara Mengubah Metering Mode
Pada setiap Merek maupun seri kamera biasanya berbeda-beda. pada kamera Canon, umumnya terdapat pada tombol SET ataupun tombol khusus di dekat LCD.
Kemudian pada kamera Nikon. misalnya D 3200 terdapat pada tombol INFO. Berbeda lagi bagi kamera profesional Nikon, tombol metering mode terdapat di sebelah kiri atas.
Untuk kamera Sony, Pentax, Olympus maupun Samsung, biasanya hampir mirip dengan Canon maupun Nikon, hanja saja mungkin posisi penempatan, serta simbol berbeda tiap merek.
Pemilihan Metering Mode
Umumnya metering mode akan bekerja secara tepat ketika memotret objek dengan intensitas cahaya merata. Tetapi menjadi sedikit dilema dan menantang bagi metering mode dalam menentukan eksposur, ketika objek berada pada intensitas dan level cahaya yang berbeda.
Contoh kasus ketika memotret langit biru tanpa awan atau matahari dalam frame, karena hanya memproses level cahaya yang sama, maka hasil foto akan terekspos secara tepat. Akan menjadi sedikit lebih sulit ketika menambahkan sedikit awan ke dalam frame.
Maka Metering Mode akan mengukur intensitas awan dan langit, kemudian menentukan exposure secara bersamaan dengan tepat menurut sistem. Hasilnya mungkin akan sedikit mencerahkan langit untuk menyeimbangkan warna awan. Jika tidak, akan terjadi over exposure pada awan.
Kemudian coba tambahkan langit dengan gunung kedalam frame. Apa yang akan terjadi? Sekarang Metering Mode akan menganalisa ada objek besar, dengan level cahaya yang jauh lebih gelap. Lalu mencoba mencari jalan tengah, agar gunung juga terekspos dengan baik.
Secara default, metering mode menganalisa intensitas cahaya pada seluruh frame / entire frame. kemudian mengkalkulasi eksposur yang tepat agar sisi gelap dan sisi terang dapat seimbang.