Agar perusahaan bisa berjalan sebagaimana mestinya, sebuah perusahaan tentunya perlu memiliki komunikasi yang baik dan efektif. Komunikasi dalam bisnis atau yang biasa disebut dengan komunikasi bisnis adalah proses penyampaian informasi yang melibatkan orang yang ada di dalam atau luar perusahaan. Tidak hanya satu, ternyata jenis komunikasinya ada banyak, lho. Kenali berbagai jenis komunikasinya di artikel ini!
Komunikasi Bisnis Internal
Jenis komunikasi yang pertama adalah komunikasi internal. Komunikasi ini terjadi di dalam perusahaan dan hanya melibatkan anggota perusahaan saja. Komunikasinya bisa dilakukan dengan cara berdiskusi secara langsung atau melalui telepon dan email.
Setiap perusahaan harus memiliki komunikasi internal yang efektif. Hal ini karena komunikasi internal yang telah ditetapkan dengan baik akan meningkatkan produktivitas, tingkat kepuasan kerja, dan mengurangi keluhan. Setiap anggota perusahaan jadi saling mengerti kondisi satu sama lain.
Komunikasi internal yang baik juga membuat karyawan merasa lebih dihargai oleh perusahaannya. Karyawan pun akan lebih nyaman dengan perusahaan dan mampu meningkatkan performa pekerjaan mereka dengan baik.
Tanpa komunikasi internal yang baik, setiap anggota tidak bisa bertukar ide dan tidak mengetahui keadaan satu sama lain. Lama-lama keadaan perusahaan akan makin berantakan karena struktur perusahaan yang tidak terarah.
Baca Juga:
Komunikasi Atasan ke Bawahan
Komunikasi ini termasuk ke dalam komunikasi internal karena merupakan komunikasi antara atasan dan bawahan di perusahaan. Karena adanya perbedaan jabatan, komunikasi jenisi ini umumnya dilakukan secara formal. Saat menyampaikan informasi kepada bawahannya, atasan harus mempertahankan sikap profesional.
Atasan juga harus menyampaikan informasinya dengan jelas agar karyawan bisa menjalankan tugas dan arahan dengan benar. Bentuk komunikasinya bisa berupa arahan secara verbal, rapat, email, telepon, memo, atau surat resmi.
Contoh komunikasi bisnis antara atasan dan bawahan ini adalah saat perusahaan memiliki kebijakan baru yang harus diikuti oleh seluruh karyawan. Pemimpin atau atasan pada perusahaan akan memberi tahu bawahan mengenai kebijakan baru dan mengarahkan mereka untuk mengikutinya melalui rapat atau email.
Komunikasi Bawahan ke Atasan
Komunikasi ini disebut juga dengan komunikasi internal ke atas. Orang yang terlibat dalam komunikasi ini sama dengan komunikasi sebelumnya, yaitu bawahan dan atasan di perusahaan. Hal yang membedakan adalah pada komunikasi ini bawahanlah yang menyampaikan informasi kepada atasan.
Bentuk komunikasinya juga masih sama, yaitu melalui tatap muka, email, atau telepon. Cakupan dari komunikasi ke atas adalah laporan dari karyawan, hasil survei, umpan balik, sampai formulir. Komunikasinya dilakukan secara formal dan profesional.
Misalnya adalah saat bawahan memberikan laporan mengenai tingkat pengunjung situs web yang terus menurun. Laporan itu akan membantu atasan dalam mengetahui penyebab mengapa pengunjung terus menurun dan mengatur strategi yang tepat agar pengunjung situs web bisa kembali naik.
Komunikasi Horizontal atau Lateral
Jika komunikasi sebelumnya melibatkan atasan dan bawahan, komunikasi horizontal atau lateral melibatkan sesama karyawan. Komunikasi ini terjadi pada karyawan dengan kedudukan yang sama, seperti antara karyawan satu departemen atau antardepartemen.
Karena kedudukannya sama, komunikasi biasanya dilakukan secara nonformal. Itu artinya karyawan dapat berkomunikasi dengan bahasa sehari-hari yang lebih santai dan menggunakan media, seperti group chat, pesan, dan email.
Contoh dari komunikasi bisnis horizontal adalah antara kepala marketing dan kepala produksi. Kepala marketing akan memberi tahu kepala produksi mengenai tren terkini dan permintaan produk sehingga kepala produksi bisa mengarahkan bawahannya untuk membuat produk yang sesuai.
Komunikasi Eksternal
Setelah mengetahui apa itu komunikasi internal dan apa saja yang termasuk dengan komunikasi internal, kini saatnya kamu memahami komunikasi eksternal. Seperti namanya, orang yang terlibat dalam komunikasi eksternal adalah orang yang berada di luar perusahaan. Orang-orang ini bisa berupa investor, supplier, mitra dan pelanggan.
Tidak seperti komunikasi internal yang biasanya lebih terarah dan bisa dilakukan setiap saat, komunikasi eksternal cenderung kurang teratur. Tujuan dari komunikasi eksternal adalah untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, mendorong penjualan, memperlancar usaha, sampai mengembangkan citra perusahaan.
Penawaran diskon, kupon, poin bonus merupakan contoh dari komunikasi bisnis eksternal. Berbagai penawaran itu dibuat oleh perusahaan agar mereka bisa mempertahankan pelanggan setia, menarik calon pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan.
Dengan mengetahui berbagai jenis komunikasi dalam bisnis ini diharapkan para pengusaha bisa terus meningkatkan komunikasi di perusahaan mereka. Komunikasi yang efektif akan menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga performa perusahaan terus meningkat.