Ingin mendapatkan view foto yang keren? Salah satu triknya adalah mengambil gambar sebelum matahari terbit. Sebagian orang memang rela bergegas di pagi hari untuk mendapatkan foto menakjubkan. Golden hour menjadi salah satu momen terbaik untuk Anda berburu foto.
Jika diperhatikan, tidak sedikit wisatawan di tempat wisata alam yang memotret di jam-jam tertentu. Misalnya pada saat sinar matahari memancarkan sinar kuning kemerahan. Ketika matahari di posisi rendah dekat garis cakrawala, Anda bisa mengabadikannya sebagai karya fotografi yang estetik.
Apa itu Golden Hour?
Di dunia fotografi, istilah golden hour memang begitu populer. Momen ini adalah saat dimana posisi matahari selaras dengan horizon. Suasana tersebut akan memberikan warna hangat untuk gambar yang diambil dengan kamera.
Biasanya, momen ini bisa ditemui sekitar satu jam sebelum matahari terbenam. Jika dibanding dengan sunrise, fenomena sunset memang lebih berkesan hangat dan indah.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berburu Golden Hour?
Momen keemasan ini merupakan saat yang tepat untuk memotret gambar lanskap di luar ruangan. Namun kenapa disebut sebagai golden hour atau momen keemasan? Suasana ini memang terjadi dalam rentang waktu yang sangat pendek.
Pada umumnya, Anda bisa mendapatinya di pagi hari sekitar pukul 05.00 sampai 06.00. Sedangkan di sore hari, waktu yang tepat adalah antara pukul 17.30 sampai 18.30. Saat itulah satu jam terbaik untuk memotret momen yang aesthetic.
Ketika matahari akan terbit dan menjelang tenggelam di ufuk barat akan menampilkan warna-warna indah. Tak heran jika saat ini adalah waktu terbaik dalam pembuatan landscape photography. Kualitas cahaya saat itu akan mempengaruhi foto Anda secara keseluruhan.
Cahaya matahari memiliki kesan lembut dan tersebar saat mendekati garis horizon bumi. Cahaya yang dihasilkan lembut dan miring sehingga tidak menimbulkan bayangan yang terlalu jelas. Malah pada momen ini, bentuk bayangan terlihat panjang dan kedalamannya bertambah.
Satu hal yang penting adalah cahaya keemasan yang ditimbulkan memberikan efek hangat pada subjek. Momen ini jarang ditemui saat matahari bersinar dengan terik di siang hari. Setiap tempat pada dasarnya memiliki waktu yang berbeda-beda untuk mendapatkan momen ini.
Anda bisa mendapatkannya momen keemasan ini dan mengabadikannya. Momen yang sangat pendek ini menjadi saat yang tepat untuk memotret suasana dalam bentuk lanskap.
Cara Mendapatkan Momen Golden Hour
1. Lokasi
Lokasi yang dimaksud adalah menentukan letak fokus, apakah pada sinar matahari, portrait, atau saat blue hour mulai muncul. Bahkan Anda juga bisa memilih memotret saat cahaya mulai terlihat.
Jika ingin fokus pada tata letak matahari, sebaiknya tidak terlambat walaupun lima menit. Sedangkan jika ingin memotret saat matahari terbit, sebaiknya datang satu jam sebelum momen golden hour.
Biasanya 15 menit sebelum sunset, matahari akan mengeluarkan sinar yang pas dan hangat untuk fotografi portrait.
2. Gear
Gear yang dibutuhkan untuk memotret momen ini adalah dengan pengaturan cahaya rendah. Sangat disarankan untuk menggunakan tripod untuk mengabadikan momen ini. Jika ingin memotret dengan komposisi yang lebih luas, sebaiknya gunakan lensa 7-14 mm.
Sedangkan untuk fotografi portrait atau fotografi jalanan, lensa yang direkomendasikan adalah sebesar 50 mm.
3. Setting Kamera
Setting kamera untuk menangkap momen ini bisa dilakukan dengan mengganti white balance ke cloudy. Hal ini akan menghasilkan tangkapan gambar yang lebih hangat. Selain itu, warna yang dihasilkan pun merupakan warna keemasan yang memukau. Berikut setting kamera yang disarankan:
- ISO 100.
- Eksposure +0.7.
- Aperture f/2.8 untuk efek bokeh sedangkan f/14 bisa dipilih jika ingin mendapatkan foto yang tajam dari foreground.
Tips Mendapatkan Golden Hour yang Menakjubkan
Momen keemasan ini memang tidak terjadi dalam kurun waktu yang lama. Tak heran jika seseorang akan merasa senang ketika mendapati fotonya terlihat estetik di momen ini. Mungkin Anda juga ingin berburu momen ini untuk mendapatkan foto yang keren.
Oleh karena itu, simak tips di bawah ini untuk mendapatkan momen keemasan pada foto Anda.
1. Riset Lokasi
Riset lokasi bisa dilakukan untuk menghemat waktu. Jadi, waktu Anda tidak akan banyak terbuang jika sebelumnya melakukan riset. Misalnya seseorang akan berburu momen keemasan di suatu tempat. Alangkah baiknya mencari tahu waktu yang tepat untuk memotret lanskap disana.
2. Temukan Objek untuk Latar Belakang
Pada dasarnya, memotret momen keemasan bukan semata-mata mengambil gambar saat matahari terbit atau terbenam. Melainkan memotret objek dengan komposisi pencahayaan yang lebih baik. Hal ini dilakukan untuk menambah kualitas foto yang diambil.
3. Pilih ISO yang Rendah
ISO yang rendah ternyata bisa mengurangi efek foto yang seolah memiliki butiran pasir. Penggunaan ISO dengan cara ini juga memungkinkan Anda mendapatkan spektrum warna yang lebih lengkap.
4. Gunakan Pencahayaan Manual
Tahukah Anda, pencahayaan manual juga bisa dilakukan untuk mendapat momen keemasan ini? Sebuah foto dengan kompensasi seimbang akan menghasilkan warna terbaik.
5. Pilih Lensa Sudut Lebar
Pemotretan lanskap bisa menggunakan lensa dengan sudut lebar. Misalnya sekitar 18-24 mm, Anda bisa melihat hasilnya yang mengagumkan.
6. Setting White-Balance
Tidak hanya pencahayaan, pengaturan white-balance pun penting dilakukan. Anda bisa mengaturnya di settingan cloudy. Dengan demikian, hal ini akan membantu menambah warna kuning kecoklatan pada sinar matahari di foto.
7. Bukaan Sempit
Bukaan lensa yang relatif sempit akan membuat ruang tajam di area foto lebih luas. Hal ini akan menyebabkan shutter speed menjadi rendah. Oleh karena itu, Anda bisa mengatasi guncangan yang timbul dengan menggunakan tripod.
8. Mencari Subjek Foreground
Bagian yang paling dekat dengan fotografer biasa disebut foreground. Bagian ini bisa membuat foto lebih hidup. Anda bisa menggunakan sekumpulan burung, rumah-rumah kecil di pantai, maupun pepohonan.
9. Menemukan Pantulan Cahaya
Ketika sinar matahari keemasan mulai terlihat, Anda bisa memanfaatkan pantulan cahaya. Misalnya pada air, sungai, kaca, atau hal apapun yang bisa membuat pantulan cahaya lebih indah.
10. Untuk Pemotretan Portrait
Momen keemasan ini memang sangat cocok untuk foto portrait. Cahaya lembut yang dihasilkan bisa dibilang sebuah filter natural untuk memotret. Jika ingin memberikan efek bokeh, lensa 50 mm sangat disarankan.
Selain itu, usahakan untuk memotret dengan sinar cahaya di belakang subjek. Ketika cahaya matahari mulai merendah, Anda akan mendapatkan efek berbayang.
11. Teruslah Memotret
Banyak memotret bisa membuat Anda memiliki variasi kompensasi pencahayaan yang menakjubkan. Warna cahaya yang ditangkap memang bisa berubah-ubah. Terutama pada bagian gradasinya. Tak heran jika hal ini akan mempengaruhi setting pencahayaan.
Perubahan waktu akan menghasilkan gradasi cahaya yang bervariasi. Hal ini bisa dimanfaatkan agar Anda mendapatkan suasana terbaik untuk momen keemasan.
Ulasan mengenai golden hour dan cara mendapatkan momen tersebut bisa menjadi acuan Anda. Momen ini merupakan saat yang tepat untuk menghasilkan foto estetik dan bermakna.