Frame in frame photography merupakan salah satu teknik atau komposisi foto yang bisa membuat hasil jepretan lebih mengesankan. Jika kamu pernah melihat foto-foto dari para fotografer profesional selalu bagus, itu karena mereka menggunakan berbagai teknik saat proses memotret alias bukan asal jepret.
Nah, kalau kamu juga ingin menghasilkan foto yang menarik atau bahkan estetik, maka kamu perlu pelajari teknik-teknik tersebut, seperti salah satunya frame in frame photo. Frame yang dimaksud di sini bukan didapat dari aplikasi edit foto tapi dari benda nyata yang ada di sekitar objek foto kamu.
Apa itu Frame in Frame Photography?
Framing sama dengan bingka. Jika dalam dunia fotografi, framing adalah teknik untuk memberikan bingkai pada sebuah peristiwa, gambar, kejadian, atau objek tertentu yang menjadi point of interest (POI).
Nah, bingkai yang dimaksud ini didapat secara real saat kamu memotret objek, jadi bukan frame dari aplikasi edit foto. Contoh benda-benda real yang umum dijadikan frame adalah jendela, pintu, rangka besi, pagar, cermin, ranting pohon, rak-rak buku di perpustakaan, atau bisa juga lorong dan struktur bangunan.
Tujuan & Fungsi Frame in Frame Photography
1. Memberi Batasan
Salah satu fungsi dari frame in frame photography adalah memberikan batasan antara objek yang ingin ditonjolkan (point of interest) dengan lingkungan yang ada di sekitar foto.
Jadi, objek utama yang ditonjolkan tadi akan menjadi pusat perhatian bagi para audiens. Sementara objek lain di sekitar akan diabaikan tapi tetap menjadi pengisi yang dibutuhkan pada bidang foto. Penggunaan teknik fotografi ini biasanya juga memunculkan dimensi dan membuat objek dari foto menjadi lebih tegas.
2. Menutupi Bagian yang Tidak Menarik
Ada juga tujuan lain dari frame in frame dalam foto yaitu untuk menutupi bagian lain di foto yang kurang menarik, sehingga secara keseluruhan foto tersebut tetap menarik atau etstetik.
Umumnya, teknik bingkai frame foto membutuhkan empat sisi mirip seperti bingkai kayu untuk foto yang sudah dicetak. Tapi, ada juga frame yang sisinya hanya tiga atau dua.
Cara Menerapkan Frame in Frame Photography
Jika ingin menghasilkan framing photography yang bagus, pertama kamu harus utamakan untuk memakai kamera yang bagus juga ya.
Kamu juga perlu memiliki kreativitas dan termasuk orang yang imajinatif. Jika kamu tidak punya keduanya, maka akan susah nih untuk menghasilkan foto frame in frame yang mengesankan.
- Dengan modal imajinatif dan kreativitas kamu tadi, selaraskan antara latar belakang, objek utama, dan objek pendukung. Agar bisa melakukannya, kamu memang butuh intuisi yang bagus nih, dan hal ini tidak bisa terjadi dalam satu kali percobaan tapi perlu berkali-kali.
- Catatan penting yang perlu kamu ingat adalah tidak semua benda yang berbentuk mirip frame bisa benar-benar dijadikan frame jika objek lain di sekitarnya tidak mendukung. Jadi di dalam frame tadi harus ada objeknya, bukan kosong.
- Selanjutnya, kamu perlu atur tingkat kecerahan dan juga warna dari frame agar objek yang ada di dalam frame tidak malah terhalang oleh objek lain di sekitarnya. Jadi, objek di dalam frame tetap bisa menjadi POI.
Sebagai contoh, kamu bisa buat pintu di rumah kamu sebagai frame (pintunya dalam keadaan terbuka ya). Selanjutnya mintalah seseorang untuk berdiri atau duduk di belakang pintu yang terbuka tadi, tapi bukan tepat di tengah frame pintu melainkan agak ke belakang.
Lalu kamu bisa arahkan kamera tepat di depan pintu tapi jaraknya jangan terlalu dekat, dan bidik objek dengan akurat. Butuh banyak latihan agar teknik frame in frame photography kamu bisa menghasilkan foto yang mengesankan. Kamu butuh waktu yang mungkin tidak sebentar dan harus terus mengasah kreativitas.