Seperti yang telah diketahui, ada banyak sekali hal menarik yang dapat ditemukan di dalam seni fotografi. Salah satu istilah yang sering ditemui adalah camera field of view. Ya, bisa dibilang jika istilah yang satu ini sering digunakan untuk memberi gambaran seperti foto yang nantinya akan dihasilkan.
Nah, bagi kamu yang sedang menekuni dunia fotografi, apa sudah benar-benar paham dengan istilah ini? Jika belum maka tidak perlu khawatir, karena kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai camera field of view.
Penjelasan Camera Field of View
Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Field of View Atau FOV sendiri berarti bidang datar. Hal itu merujuk pada tampilan viewfinder kamera saat kamu ingin memotret. Perlu untuk diketahui, jika jenis film / full-frame akan menghasilkan bidang pandang yang lebih luas dari jenis kamera crop-sensor.
Pada beberapa kamera DSLR, cakupan bidang pandang yang dimiliki kurang dari 100% di bagian viewfinder-nya. Ini berarti jika apa yang kamu lihat di viewfinder sebenarnya berkurang beberapa persen dari gambar yang nantinya akan dihasilkan.
Misalnya saja jika kamu menggunakan DSLR Nikon D90 dengan cakupan viewfinder sebesar 96%. Hal ini berarti apa yang kamu lihat pada bagian viewfinder sudah berkurang 4%. Kasus semacam ini juga terjadi pada beberapa jenis kamera lainnya, terutama DSLR.
Namun kamu tidak perlu khawatir, jika cakupan viewfinder-nya tidak lebih rendah dari 90% itu bukan masalah yang besar. Nah, FOV sendiri akan terlihat berbeda di setiap focal length-nya. Atau bisa juga dikatakan jika FOV ini yang akan berubah seiring dengan perubahan pada focal length.
Jenis-jenis Field of View FOV
Field of view sendiri sudah menjadi komposisi umum yang dapat dilihat dari jarak antara lensa ke objek. Sebuah objek bisa dipotret dengan berbagai jarak, entah itu dekat, jauh, maupun sangat jauh. Nah, berikut ini beberapa jenis dari field of view yang biasanya digunakan.
1. Extreme Close Up
Untuk jenis yang satu ini, objek akan dipotret dengan jarak yang benar-benar detail. Dengan begini, maka detail dari objek seperti kerutan atau tekstur wajah bisa terlihat dengan sangat jelas.
2. Head Shot
Kemudian ada jenis head shot, yang mana batasan foto adalah dari bagian atas kepala sampai dagu. Ya, hasil fotonya benar-benar hanya dipenuhi dengan gambar wajah.
3. Close up
Close up sendiri memiliki jarak dari lensa dan objek yang lebih jauh dibandingkan dengan head shot. Objek yang dipotret, memiliki batasan dari atas kepala sampai bagian bahu.
4. Medium Close up
Untuk medium close up, komposisi fotonya adalah dari bagian atas kepala sampai bagian dada objek.
5. Mid Shot
Selanjutnya ada mod shot, objek dipotret dengan batasan antara pinggang sampai kepala. Jenis foto yang satu juga sering disebut sebagai setengah badan.
6. Medium Shot
Medium shot berupa objek yang dipotret dengan batasan dari atas kepala sampai bagian lutu, atau juga sering disebut foto tiga perempat badan.
7. Full Shot
Sesuai dengan namanya, komposisi dari foto ini menggunakan batasan dari atas kepala sampai ujung kaki, alias seluruh badan penuh.
8. Long Shot
Terakhir ada long shot, pemotretan dengan jarak yang jauh dari objek, sehingga porsi background yang dihasilkan cukup banyak.
Mungkin hanya itu informasi mengenai camera field of view yang bisa dijelaskan pada kesempatan kali ini. Ya, walaupun bukan sebuah kewajiban, namun mengetahui istilah-istilah dalam fotografi sendiri tentu saja sangat penting.