Etika bisnis adalah studi tentang bagaimana bisnis perlu bertindak saat menghadapi masalah etika dan situasi tertentu. Ini bisa mencakup sejumlah situasi yang berbeda, misalnya bagaimana kelak kegiatan kantor diatur, bagaimana saham diperdagangkan, perannya dalam masalah sosial, dan banyak lagi.
Etika bisnis merupakan bidang yang luas karena ada begitu banyak topik berbeda yang berada di bawah cakupannya. Bidang ini bisa dipelajari dari berbagai sudut pandang yang berbeda, baik secara filosofis, ilmiah, atau dari sisi hukum. Namun, hukum memainkan peran yang paling besar.
Tujuan Etika Bisnis
Etika bisnis penting karena berbagai alasan. Pertama dan terpenting adalah membuat kegiatan kantor tetap berjalan dalam batas-batas hukum, memastikan bahwa tidak melakukan kecurangan terhadap karyawan, pelanggan, konsumen, ataupun pihak lain.
Penerapan etika sangat penting untuk bisa menciptakan kepercayaan antara pelaku bisnis dan konsumen nantinya. Ya, pada dasarnya, konsumen cenderung memilih sebuah bisnis yang lebih dapat dipercaya dibandingkan kompetitor.
Selain itu, menjadi pelaku bisnis yang menjunjung tinggi etika juga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak investor dan pemegang saham. Mereka akan senang hati menanamkan modal buat perusahaan-perusahaan dengan etika terjaga.
Mengikuti aturan ini juga bisa bermanfaat untuk para pekerja dan kelancaran aktivitas yang sedang dijalankan. Perusahaan akan dapat menarik talenta terbaik dengan lebih mudah. Penerapan etika juga akan menghasilkan karyawan yang lebih berdedikasi sehingga dapat mengurangi biaya perekrutan.
Contoh Etika Bisnis
Etika bisnis sebagai bidang studi sangat beragam, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa prinsip dasar.
1. Kepercayaan
Mencapai kepercayaan biasanya mengharuskan sebuah perusahaan untuk bersikap transparan dan jujur ​​dalam semua tindakan dan komunikasi. Menjadi dapat dipercaya mampu memberikan dampak positif, baik secara internal (seperti untuk para karyawan) maupun eksternal (seperti pelanggan atau para investor).
2. Menghormati
Hal seperti menepati janji atau menunjukkan permohonan maaf saat terjadi kesalahan adalah bukti bahwa perusahaan juga memiliki rasa hormat kepada karyawan dan juga pelanggan.
Tujuannya adalah tentu untuk menjaga reputasi positif perusahaan di mata karyawan dan pelanggan. Jika kamu gagal menunjukkan rasa hormat, pelanggan dan karyawan pun bisa saja menjauh.
3. Keadilan
Salah satu hal yang juga penting untuk dilakukan adalah berlaku adil. Jika kamu bertindak manipulatif, bukan hanya terkesan tidak etis, tetapi juga sangat tidak membantu perusahaan.
Pasalnya, keberlangsungan perusahaan berasal dari bagaimana kamu memprioritaskan pelanggan dan karyawan. Maka dari itu, pastikan perusahaan memperlakukan semua pihak dengan adil.
4. Peduli
Pada akhirnya, kegiatan ini akan dijalankan oleh manusia. Ada manusia yang mengonsumsi barang atau jasa dari bisnis. Lalu, ada individu yang bekerja untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Bersikap terbuka terhadap perjuangan masing-masing orang adalah cara untuk menunjukkan kepedulian perusahaan. Ingat, kepedulian adalah alat yang berharga untuk digunakan pada bisnis apapun.
Menunjukkan rasa peduli dan menjaga jalur komunikasi bukan hanya hal etis yang harus dilakukan, tetapi juga dapat meningkatkan persepsi internal dan eksternal sebuah bisnis.
Baca Juga:
- 5 Cara Memulai Bisnis Properti yang Wajib Diketahui
- 5 Bisnis Tanpa Modal Menguntungkan untuk Pemula
- 7 Manfaat Bisnis Plan dalam Berwirausaha
Contoh Penerapannya
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana perilaku etis dapat diterapkan secara praktis.
Mendahulukan Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan yang membangun budaya tempat kerja mereka dengan mengutamakan kebutuhan pelanggan dan mempekerjakan orang yang tepat berarti telah menerapkan perilaku etis.
Kamu bisa memberikan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tidak mencoba mengelabui mereka.
Namun Ingat, saat mendahulukan kepentingan pelanggan, perusahaan juga tidak boleh mengorbankan karyawan, seperti misalnya memaksa mereka kerja lembur dan sebagainya.
Transparan
Transparansi dan komunikasi yang baik juga merupakan hal penting dalam perilaku etis di tempat kerja. Pekerja dan juga pelanggan sama-sama tidak boleh dibohongi karena akan sangat merusak kepercayaan.
Misalnya, ketika menghadapi krisis hubungan masyarakat, perusahaan harus mengadakan rapat dan membahas masalah tersebut secara langsung dengan karyawannya.
Sangat penting untuk menggambarkan situasi dengan jujur, memberikan solusi, dan menerima kritik dengan rendah hati.
Memprioritaskan Keragaman Tempat Kerja
Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk dipekerjakan di perusahaan adalah salah satu penerapan keadilan.
Meskipun ada banyak perdebatan politik tentang bagaimana menciptakan keadilan di tempat kerja, tidak dapat dimungkiri bahwa memberikan kesempatan kerja yang sama kepada setiap pelamar adalah sebuah standar etika.
Menghormati Informasi Pelanggan
Banyak bisnis mengumpulkan informasi pribadi pelanggan mereka, baik itu informasi pembayaran, informasi kesehatan, atau sejenisnya. Salah satu prioritas dalam hal ini adalah memastikan bahwa semua data ini aman dan terlindungi.
Menyediakan Sumber Daya untuk Melaporkan Perilaku Tidak Etis
Jika seorang karyawan melihat perilaku tidak etis di tempat kerja, mereka harus memiliki saluran untuk melaporkan perilaku ini. Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan departemen pengaduan ini sehingga karyawan merasa aman dan terlindungi.
Itulah yang dimaksud dengan etika bisnis beserta contoh penerapannya. Semoga membantu! Untuk informasi bisnis, silahkan baca contoh usaha modal kecil yang belum banyak pesaing.